Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Merubah introvert menjadi ekstrovert, bisakah ?



Pertanyaan ini sering muncul di benak orang-orang yang tidak nyaman dengan perilaku introvertnya. Sehingga dalam benak mereka seolah berkata “ bisakah saya merubah introvert menjadi ekstrovert dalam diri saya. Dan ini juga yang sering saya pertanyakan daslam benak saya.
Dunia ini seolah tidak memberikan kesempatan bagi pemilik introvert untuk berkembang. Banyak stigma yang kurang enak didengar apabila perilaku kita cenderung introvert. Dicap sebagai pendiam, sombong, kuper, dan sebagainya. Hal-hal tersebutlah yang sering di alami oleh kita yang memiliki perilaku introvert dan naasnya bisa mengakibatkan mental kita down. Pada akhirnya, kita menjadi pemalu dan sulit untuk bersosialisasi dengan orang sekitar. Lalu timbullah pertanyaan seperti judul di atas.
Lalu, sebenarnya apakah bisa kita yang memiliki perilaku introvert kemudian ingin berubah menjadi perilaku ekstrovert ? jawabanya kemungkinan besar tidak bisa, dan yang bisa kita lakukan sebagai introvert yaitu menambah unsur perilaku ekstrovert yang di rasa sangat kita butuhkan. Ya, dan ini adalah jalan terbaik yang selama ini saya coba dan saya rasa berhasil. Bagaimana caranya ? ada bebarap perilaku penting ekstrovert yang bisa kita tiru dan dapat di implementasikan ke lingkungan agar bisa berbaur dengan orang orang terdekat kita serta masyarakat umum.

1. Menyapa lah duluan

Menyapa lah duluan, karena menyapa ialah gerbang komunikasi pertama kita. Tidak harus formal, sedikit rayuan juga bisa. Misalnya “pagi mbak, pagi ini kok kayak semangat banget, baru gajian ya ? bisa nih ngrumpi di kantin” atau seperti “ eh eh, kamu kemarin nonton film dilan kah ?, baguskah ?“. jangan lupa baca berbagai macam kalimat sapaan yang menarik. jangan lupa juga untuk melampirkan senyuman ketika akan menyapa. Karena dengan senyuman, suasana akan menjadi cair sehingga mempermudah untuk komunikasi.

2. Basa-basi

Ini termasuk bagian yang sulit di tiru dari perilaku ekstrovert. Ya, basa-basi mungkin kelihatan sepele, namun efeknya sangat besar untuk kita. Mengapa ? karena dengan basa basi kita bisa membentuk sebuah ikatan emosional dengan lawan bicara. Namun sayangnya untuk para introvert melakukan hal ini membutuhkan usaha ekstra karena perilaku introvert pada umumnya suka bicara langsung to the point. Dan ditambah lagi kita kadang kebingungan tema apa yang cocok untuk berbasa basi, maka hal yang gampang di lakukan dalam hal ini adalah membahas pekerjaan, penampilan saat itu, atau hasil pertandiingan olahraga yang di sukai lawan bicara. Ya walaupun kadang tidak selaras dengan apa yang di pikiran kita. Setidaknya dengan memulai basa basi, lawan bicara akan menjadi tidak segan untuk berkomunikasi dengan kita dan kita pun mampu menjadi pembicara sekaligus pendengar yang baik.

3. Lakukan dulu, baru berfikir.

Terdengar aneh memang untuk kita yang introvert. Rata rata kita cenderung melakukan segala sesuatu dengan berfikir dahulu baru kemudian di tindak lanjuti. Namun cara ini kurang efektif untuk kita dalam bersosialisasi. Kenapa ? karena dengan berfikir terlalu banyak kita menjadi khawatir akan resiko yang akan dihadapi. Alih alih kita yang seharusnya bisa di andalkan oleh teman teman atau atasan, kita justru di cap sebagai seorang yang pandai beralasan dan penakut. Nah, inilah yang membuat kita sering di hindari. Oleh karena itu, ada baiknya apabila ada teman, saudara, serta atasan yang sedang ingin mengandalkan kita, maka tidak ada jawaban lain selain Oke.

4. Sering Ikut berkumpul

Dengan sering sering ikut berkumpul, maka secara tidak langsung kita membuktikan akan eksistensi kita di tengah kelompok atau komunitas. meskipun Kehadiran kita di suatu kelompok mungkin belum bisa berkontribusi banyak, namun setidaknya kita ada saat mereka butuh kebersamaan. Kalu sudah begini, maka diri introvert kita yang di cap sombong (karena setiap di ajak selalu mengelak) perlahan lahan akan terkikis.
Lalu muncul pertanyaan, “ jika kita bisa mengikuti gaya ekstrovert, berarti kita bisa dong terlepas dari introvert ?”
Percaya atau tidak, seorang introvert yang berusaha mengikuti gaya ekstrovert, maka yang dia lakukan sebenarnya hanya meniru perilaku orang yang dianggapnya ekstrovert, namun tidak bisa melepas perilaku hakiki introvert mereka. kita yang introvert tetap saja lebih suka mandiri, suka membaca, dan lebih senang diam. Tak peduli seberapa kuat kita meniru dari ekstrovert. Hanya saja yang perlu di garisbawahi adalah, terlalu introvert tidak baik untuk kita, karena manusia pada dasarnya adalah makhluk social. Kita akan mudah stress jika diliputi kesendirian terus menerus, karirpun juga akan terhambat. Oleh karenanya, kita yang introvert ini perlu menambahkan perilaku positif ekstrovert agar mampu mengimbangi kelemahan sifat intrtovert kita. Lagipula, menjadi introvert bukanlah sebuah momok yang menakutkan untuk kita. Banyak orang yang terkenal dan berpengaruh didunia adalah seorang introvert. Namun mereka mampu dan mempunyai relasi yang pas sehingga bisa melejit. Jadi Kesimpulannya adalah :

“ jadilah seorang introvert yang paham diri anda sendiri”

Posting Komentar untuk "Merubah introvert menjadi ekstrovert, bisakah ?"